Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com

Bikin Tidak Nyaman, Ini Penyebab Munculnya Ruam pada Ketiak dan Rekomendasi Penanganan

Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com
Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com

Ruam kulit memang menjadi salah satu masalah yang mengganggu karena bisa menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Kondisi ini bisa terjadi di bagian tubuh manapun, termasuk area ketiak. Ada yang pernah mengalaminya?

Tak bisa dipungkiri, ruam pada ketiak adalah masalah yang sering dihadapi oleh banyak pria. Ruam ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan seperti gatal, merah, dan iritasi. Kira-kira apa sih penyebab munculnya ruam pada ketiak? Bagaimana pula penanganannya? Simak ulasannya berikut ini!

1. Alergi

Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com
Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com

Alergi adalah salah satu penyebab utama ruam pada ketiak. Reaksi alergi dapat dipicu oleh berbagai produk yang digunakan sehari-hari seperti deodorant, sabun, atau deterjen. Bahan kimia yang terdapat dalam produk tersebut dapat menyebabkan kulit ketiak bereaksi dan memunculkan ruam. Jika MsBro mengalami masalah ruam setelah menggunakan skincare atau makan makanan tertentu, kemungkinan besar ruam memang terjadi karena alergi.

Untuk mengatasi ruam akibat alergi, cobalah untuk mengganti produk yang digunakan dengan yang lebih ramah kulit atau yang berlabel hypoallergenic. Jika ruam tidak hilang, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, seperti salep anti-inflamasi atau antihistamin.

2. Eczema

Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com
Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com

Eczema, atau juga dikenal dengan istilah dermatitis atopik, adalah kondisi kulit kronis yang dapat menyebabkan ruam merah dan gatal pada ketiak. Eczema sering kali dipicu oleh faktor genetik, stres, atau paparan bahan iritan. Kondisi ini mungkin sedikit sulit diatasi sehingga membutuhkan tindakan yang intensif.

Mengatasi eczema memerlukan perawatan kulit yang konsisten. Gunakan pelembap yang bebas dari pewangi dan bahan kimia keras untuk menjaga kulit tetap lembap. Hindari menggaruk area yang terinfeksi karena dapat memperburuk kondisi. Krim kortikosteroid atau obat yang diresepkan oleh dokter juga dapat membantu mengurangi gejala.

3. Infeksi Jamur

Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com
Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com

Infeksi jamur sering terjadi di daerah lembap seperti ketiak. Infeksi ini dapat menyebabkan ruam merah yang disertai dengan gatal dan bahkan bau tidak sedap. Infeksi jamur biasanya disebabkan oleh jamur Candida atau dermatofit.

Untuk mengatasi infeksi jamur, pastikan ketiak selalu kering dan bersih. Gunakan bedak antijamur atau krim antijamur yang tersedia di apotek. Jika infeksi tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep obat antijamur yang lebih kuat.

4. Produk Tidak Cocok

Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com
Penyebab Ruam pada Ketiak/Freepik.com

Menggunakan produk yang tidak cocok dengan jenis kulit dapat menyebabkan ruam pada ketiak. Misalnya, beberapa deodorant mengandung alkohol atau bahan kimia lainnya yang dapat mengiritasi kulit sensitif. Selain itu, sabun atau deterjen yang terlalu keras juga dapat menyebabkan ruam.

Ganti produk perawatan tubuh dengan yang diformulasikan untuk kulit sensitif. Pilih deodorant, lotion, dan parfum tanpa alkohol maupun pewangi, serta gunakan sabun yang lembut dan bebas dari bahan kimia keras, serta mencuci pakaian dengan detergent yang bahannya lembut.

Sebagai rekomendasi, gunakan Natural Deodorant dari MS GLOW FOR MEN, yang terdiri dari tiga varian sesuai dengan jenis aktivitas masing-masing individu, yaitu Terra, Silva, dan Noctis. Selain itu, jangan lupa cuci pakaian dengan deterjen yang bebas dari pewangi dan pewarna untuk mengurangi risiko iritasi.

Ruam pada ketiak bisa sangat mengganggu, tetapi dengan memahami penyebabnya, MsBro dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan mengobatinya. Pastikan untuk menjaga kebersihan dan kelembapan kulit ketiak, serta memilih produk yang lembut dan aman untuk kulit. Jika ruam tidak kunjung membaik atau semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *