
Mencukur bulu di area ketiak merupakan kebiasaan perawatan tubuh yang saat ini sudah umum dilakukan oleh banyak orang, tak terkecuali oleh pria. Rutinitas dinilai memberikan banyak manfaat, terutama untuk menjaga kebersihan sekaligus meminimalisir munculnya bau tidak sedap. Secara tidak langsung, hal ini juga akan meningkatkan rasa percaya diri.
Namun selain manfaat mencukur bulu ketiak yang beragam, ternyata ada pula beberapa risiko kesehatan dan kebersihan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika rutinitas ini tidak dilakukan dengan benar. Karenanya, sebelum melakukannya, coba pahami dulu risiko mencukur bulu ketiak berikut ini!
1. Meningkatkan Risiko Infeksi Bakteri

Saat mencukur bulu ketiak, secara tidak langsung MsBro membuka pori-pori kulit dan memungkinkan bakteri untuk masuk ke dalam folikel rambut yang terbuka. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri, yang dapat menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri di area tersebut. Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut yang dapat terasa gatal dan tidak nyaman.
2. Memicu Munculnya In-Grown Hair

Salah satu risiko umum yang terkait dengan mencukur bulu ketiak adalah munculnya in-grown hair atau rambut yang tumbuh ke dalam kulit. Ketika mencukur bulu ketiak, terkadang rambut yang baru tumbuh dapat melengkung dan tumbuh ke dalam kulit, menyebabkan ketidaknyamanan dan peradangan. In-grown hair dapat menyebabkan kemerahan, benjolan kecil, atau bahkan infeksi kulit jika tidak diobati dengan benar.
3. Berisiko Menimbulkan Luka

Mencukur bulu ketiak juga dapat meningkatkan risiko terjadinya luka atau goresan pada kulit. Pisau cukur yang tumpul atau tidak tepat dapat menyebabkan iritasi dan luka pada kulit sensitif di area ketiak. Selain itu, tekanan yang terlalu kuat saat mencukur juga dapat menyebabkan luka atau goresan yang dapat terasa sakit dan mengganggu.
4. Meningkatkan Risiko Luka Akibat Gesekan

Setelah mencukur bulu ketiak, kulit mungkin menjadi lebih sensitif terhadap gesekan dengan pakaian atau bahan lainnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya luka atau iritasi kulit akibat gesekan yang berlebihan. Selain itu, kulit yang baru dicukur juga lebih rentan terhadap iritasi akibat penggunaan deodoran atau produk perawatan kulit lainnya, yang dapat menyebabkan kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar di area tersebut.
5. Meningkatkan Risiko Iritasi Akibat Produk

Setelah mencukur bulu ketiak, MsBro mungkin lebih rentan terhadap iritasi akibat produk perawatan kulit yang digunakan. Beberapa bahan kimia dalam deodoran, antiperspiran, atau produk perawatan kulit lainnya dapat menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit yang sensitif setelah mencukur bulu ketiak. Ini dapat menyebabkan kemerahan, gatal, atau ruam di area tersebut, yang dapat mengganggu kenyamanan.
6. Membutuhkan Perawatan Lebih Sering

Menjaga ketiak tetap halus dan bebas bulu membutuhkan perawatan yang lebih sering. Berbeda dengan rambut di bagian tubuh lainnya, bulu ketiak tumbuh dengan cepat dan dapat menjadi terlihat dalam beberapa hari saja. Pertumbuhan bulu yang cepat juga dapat menjadi tidak nyaman, terutama selama cuaca panas dan lembap ketika keringat dan kelembaban dapat terperangkap di dalam bulu ketiak, menyebabkan rasa lengket dan tidak nyaman. Pertumbuhan bulu juga dapat menyebabkan gatal dan iritasi saat gesekan dengan pakaian, yang dapat mengganggu dan tidak nyaman.
Faktanya, meskipun mencukur bulu ketiak dapat memberikan hasil yang halus dan rapi, penting untuk menyadari risiko yang mungkin terjadi. Sebelum mencukur bulu ketiak, pastikan MsBro menggunakan pisau cukur yang tajam dan bersih, serta mengikuti langkah-langkah perawatan kulit setelah mencukur untuk mencegah iritasi atau infeksi. Jika mengalami iritasi atau masalah kulit lainnya setelah mencukur bulu ketiak, segera hentikan penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter atau ahli perawatan kulit untuk saran lebih lanjut.
Leave a Reply