
Pernah nggak MsBro merasa daya tahan semakin melemah, disertai dengan perubahan postur dan bentuk tubuh? Waspadalah karena kemungkinan MsBro mengalami penurunan massa otot. Walau sekilas terlihat tidak berbahaya, namun kondisi ini bisa berimbas pada kekuatan dan daya tahan tubuh yang semakin rentan terhadap berbagai penyakit.
Faktanya, menjaga massa otot tidak hanya berhubungan dengan penampilan fisik, tetapi juga memainkan peran kunci dalam kesehatan dan fungsionalitas tubuh. Sayangnya, memang ada beberapa penyebab massa otot semakin menciut yang sering tidak disadari, dan kita perlu memahami penyebabnya agar dapat mengambil tindakan yang tepat. Berikut ulasannya:
1. Kurangnya Asupan Kalori

Asupan kalori yang kurang dari kebutuhan tubuh dapat menjadi penyebab utama kehilangan massa otot. Saat tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari makanan, ia cenderung menggunakan cadangan energi yang berasal dari otot. Ini sering terjadi pada orang yang sedang dalam program penurunan berat badan yang tidak seimbang, di mana mereka mengonsumsi kalori di bawah kebutuhan tubuh.
Solusi: Pastikan untuk mengonsumsi jumlah kalori yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama jika MsBro aktif secara fisik atau sedang dalam program peningkatan massa otot. Konsultasikan dengan ahli gizi atau pelatih kebugaran untuk merancang pola makan yang sesuai.
2. Kekurangan Protein

Protein adalah bahan bangunan utama untuk otot. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup protein, proses pembentukan dan pemeliharaan otot akan terhambat, yang dapat mengakibatkan kehilangan massa otot. Kekurangan protein sering kali terjadi pada orang yang tidak memperhatikan asupan nutrisinya atau yang sedang dalam diet ekstrem.
Solusi: Pastikan untuk mengonsumsi cukup protein dalam diet harian. Sumber protein yang baik termasuk daging tanpa lemak, ikan, telur, produk susu, dan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran hijau. Penuhi juga kebutuhan protein tubuh dengan Mskulin Pro Whey yang diketahui efektif meningkatkan massa otot.
3. Malas Olahraga

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan otot-otot tidak digunakan secara optimal, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan massa otot. Orang yang memiliki gaya hidup yang sangat kurang aktif atau yang jarang berolahraga mungkin mengalami kehilangan otot secara bertahap.
Solusi: Integrasikan rutin olahraga ke dalam kehidupan sehari-hari. Latihan kekuatan, seperti angkat beban, adalah cara yang efektif untuk merangsang pertumbuhan otot. Aktivitas kardiovaskular juga penting untuk menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah.
4. Olahraga Berlebihan

Di sisi sebaliknya, olahraga berlebihan atau latihan yang terlalu intens dapat menyebabkan kelelahan otot dan bahkan cedera. Jika tubuh tidak diberi cukup waktu untuk pemulihan, ini dapat mengakibatkan penurunan massa otot karena otot tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki dan membangun dirinya.
Solusi: Pertahankan keseimbangan antara latihan dan istirahat. Berikan otot waktu yang cukup untuk pulih setelah latihan yang intens. Jangan ragu untuk mengonsultasikan dengan pelatih kebugaran atau profesional kesehatan untuk merancang program latihan yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan.
5. Sering Begadang

Kurang tidur atau begadang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan otot. Saat tidur, tubuh mengalami proses pemulihan yang penting untuk memperbaiki otot-otot yang rusak selama aktivitas fisik. Jika tidur terganggu atau tidak cukup, proses ini dapat terhambat, menyebabkan potensi kehilangan massa otot.
Solusi: Prioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Usahakan untuk memiliki rutinitas tidur yang teratur dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Mengatasi masalah massa otot yang menciut memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan aspek-aspek seperti nutrisi, olahraga, dan pola tidur. Penting untuk memahami kebutuhan tubuh dan memberikannya dukungan yang diperlukan untuk mempertahankan atau meningkatkan massa otot. Jika MsBro memiliki kekhawatiran khusus atau perubahan yang signifikan dalam massa otot, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.
Leave a Reply