
Saat cuaca sedang dingin-dinginnya, mandi air panas seringkali menjadi pilihan untuk menjaga tubuh tetap bersih. Berendam atau mengguyur diri di bawah shower adalah aktivitas yang sama-sama menggoda dan memberikan kenikmatan tersendiri bagi sebagian besar orang, termasuk pria. Sensasi hangat akan membuat tubuh rileks dan seolah membantu melepaskan semua beban.
Sayangnya, kegiatan ini seringkali menuai tanda tanda. Ada yang bilang mandi air panas bisa merusaka kesehatan kulit, namun sebagian berpendapat bahwa cara ini sangat efektif untuk membersihkan kotoran hingga tuntas. Jadi mana yang benar? Yuk simak dulu ulasan berikut ini!
Suhu Air vs Kesehatan Kulit, Apa Hubungannya?

Melansir laman WebMD, kesehatan kulit salah satunya ditentukan oleh suhu air yang digunakan saat mandi maupun cuci muka. Tentu saja, penggunaan suhu air yang terlalu panas bisa menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan kulit jika dilakukan terus-menerus. Berikut beberapa bahaya yang perlu diwaspadai:
- Kulit Kering: Paparan berlebihan pada air panas dapat menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan kulit kering dan kekurangan kelembapan. Ini bisa membuat kulit terasa kasar dan pecah-pecah.
- Iritasi Kulit: Air panas dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, menyebabkan iritasi dan peradangan. Ini bisa meningkatkan risiko masalah kulit seperti eksim atau dermatitis.
- Merusak Skin Barrier: Air terlalu panas tak hanya meluruhkan minyak alami kulit namun juga melemahkan lapisan perlindungan alami kulit. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan produksi minyak, meningkatkan meningkatkan risiko jerawat, hingga membuat kulit kering dan sensitif.
- Merusak pH Kulit: Gangguan pada pH kulit dapat mempercepat penuaan karena kulit kehilangan kelembapan dan elastisitasnya lebih cepat, menyebabkan munculnya garis-garis halus dan kerutan lebih awal.
Walaupun penggunaan air panas terlihat berdampak mengerikan, namun bukan berarti air dingin benar-benar aman. Faktanya, suhu yang terlalu rendah tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan, namun juga berdampak pada kulit, antara lain:
- Kurang Efektif untuk Membersihkan: Air terlalu dingin mungkin tidak efektif dalam mengangkat kotoran atau minyak dari kulit. Hal ini bisa membuat proses pembersihan kurang maksimal.
- Mengganggu Keseimbangan pH Kulit: Air terlalu dingin juga dapat mengganggu keseimbangan pH kulit dan merusak lapisan pelindung alami kulit. Ini bisa menyebabkan kekeringan, iritasi, atau sensitivitas kulit.
Penggunaan suhu air nyatanya sangat menentukan kesehatan kulit, sehingga MsBro sebaiknya memberikan perhatian yang serius. Dengan demikian, masalah pada permukaan kulit bisa dicegah dan diatasi dengan baik.
Bukan Air Panas, Ini Suhu yang Cocok untuk Mandi

Meskipun mandi dengan air terlalu panas maupun terlalu dingin memiliki dampak negatif, bukan berarti mandi harus menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Pengaturan suhu yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Mandi dengan air hangat, bukan air panas, adalah langkah yang dapat membantu menjaga kelembapan kulit tanpa merusak lapisan pelindung alami. Disarankan MsBro menggunakan suhu air sekitar 37-38 derajat Celsius.
Selain itu, hindari mandi terlalu lama, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kekeringan kulit. Mandi selama 10-15 menit sudah cukup untuk membersihkan tubuh tanpa merusak keseimbangan kulit. Gunakan sabun yang lembut untuk mempertahankan minyak alami kulit.
Kesimpulan

Mandi air panas bersuhu 40 derajat Celcius ke atas bisa merusak kulit, dan ini dianggap fakta. Bukan air panas, suhu yang tepat untuk mandi maupun cuci muka adalah air hangat, dengan suhu sekitar 37-38 derajat Celsius. Selain memperhatikan suhu air, jangan lupa melakukan perawatan setelah mandi dengan penggunaan produk yang tepat dan membantu melembapkan.
Untuk meminimalisir dampak negatif, segera aplikasikan pelembap setelah mandi untuk menjaga kelembapan kulit. Gunakan MASKULIN 2IN1 BODY LOTION & PERFUME dari MS GLOW FOR MEN untuk membantu menutrisi dan melembabkan kulit sehingga tampak cerah, sehat dan segar.
Leave a Reply