
Di dunia ini mana ada orang yang diciptakan persis sama, baik dalam hal fisik maupun karakter. Masing-masing punya ciri sendiri, bahkan terkait hal kecil seperti rambut. Ada rambut yang ikal, lurus, hitam, putih, dan lain sebagainya. Nah, ada nih salah satu aspek rambut yang seringkali tidak diperhatikan adalah hair porosity. Ada yang pernah dengar?
Secara garis besar, hair porosity adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan rambut untuk menyerap dan mempertahankan kelembapan. Memahami tingkat porositas rambut penting karena dapat membantu dalam memilih produk perawatan yang sesuai dan merancang rutinitas perawatan yang efektif. Yuk kita simak sama-sama!
Apa Itu Hair Porosity?

Sebagaimana disinggung sebelumnya, hair porosity mengacu pada seberapa baik rambut menyerap dan mempertahankan kelembapan serta bahan-bahan perawatan. Porositas rambut ditentukan oleh struktur lapisan pelindung luar rambut, yang disebut kutikula. Kutikula yang sehat dan utuh akan membuat rambut lebih sedikit menyerap kelembapan, sementara kutikula yang rusak atau terbuka akan membuat rambut lebih mudah menyerap kelembapan dan bahan-bahan perawatan.
Jenis-Jenis Hair Porosity

Sebelum membahas lebih lanjut, MsBro perlu memahami tiga lapisan rambut. Paling paling luar adalah kutikula yang terdiri dari sel-sel mati yang tumpang tindih dalam pola mirip skala. Lapisan ini bertindak sebagai pelindung rambut. Setelahnya, ada korteks yang mengandung sebagian besar massa serat rambut dan lapisan terdalam adalah medula. Adapun hair porosity ditentukan berdasarkan kondisi kutikula, yaitu:
1. Low Hair Porosity
Rambut dengan low porosity cenderung memiliki kutikula yang rapat dan tertutup rapat, sehingga sulit menyerap kelembapan. Air sulit menyerap ke dalam rambut dan sering kali terdiam di permukaan rambut. Selain itu, rambut cenderung kering dan sulit menyerap produk perawatan sehingga cenderung menumpuk di permukaan rambut tanpa menyerap dengan baik.
2. Medium Hair Porosity
Rambut dengan medium porosity memiliki tingkat porositas yang seimbang, di mana kutikula tidak terlalu rapat atau terlalu terbuka. Rambut mampu menyerap dan mempertahankan kelembapan dengan baik. Produk perawatan diserap dengan baik oleh rambut tanpa menumpuk di permukaannya. Dengan demikian, rambut cenderung sehat dan mudah dirawat.
3. High Hair Porosity dan Ciri-Cirinya
Rambut dengan high porosity memiliki kutikula yang terbuka atau rusak, sehingga mudah menyerap kelembapan namun juga mudah kehilangan kelembapannya. Dalam hal ini, rambut akan rentan terhadap kerusakan dan kekeringan karena produk perawatan cepat diserap oleh rambut namun juga cepat hilang dari rambut.
Mana yang Paling Ideal?

Secara umum, rambut dengan medium porosity biasanya lebih mudah dirawat karena produk perawatan terserap dengan baik. Meski demikian, sebenarnya tidak ada tingkat porositas yang dianggap sebagai yang paling ideal, karena setiap jenis porositas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Karenanya, penting untuk mengenali porositas rambut agar dapat merancang rutinitas perawatan yang sesuai. Jika memiliki rambut dengan low porosity, MsBro mungkin perlu menggunakan produk dengan formula ringan dan teknik aplikasi yang dapat membantu produk menyerap lebih baik. Di sisi lain, jika memiliki rambut dengan high porosity, MsBro mungkin perlu menggunakan produk dengan formula kaya kelembapan dan teknik aplikasi yang dapat membantu menjaga kelembapan rambut.
Hair porosity adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam merawat rambut. Dengan memahami tingkat porositas rambut, siapapun dapat memilih produk perawatan yang tepat dan merancang rutinitas perawatan yang efektif untuk menjaga kesehatan dan kecantikan rambut. Gunakan Playmaker Beard & Hair Serum dari MS GLOW FOR MEN untuk perawatan semua jenis rambut. Jika kurang yakin dengan jenis rambut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Leave a Reply